Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Laporan PPL PPG SM-3T UPI Tahun 2018



 



LAPORAN AKHIR PPL PPG SM-3T
Pada SMA Negeri 7 Kota Bandung Provinsi Jawa Barat





  Oleh
:
MUHAMAD YOGI, S.Pd.
  NIM
:
1708805
  Jur
:
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
  Fak
:
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL














PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU SM-3T
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
                                              TAHUN 2018





LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya

            Nama                           : MUHAMAD YOGI, S.Pd.
NIM                            : 1708805
Jur/Fak                        : Pendidikan Kewarganegaraan/Pendidikan Ilmu
  Pengetahuan Sosial
Tempat PPL PPG        : SMA Negeri 7 Bandung

Menyatakan bahwa laporan atau karya tulis ini dengan seluruh isi dan pengungkapannya memang benar tulisan asli saya sendiri dengan tidak melakukan penjiplakan dan penyampaian dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan kode etik yang berlaku dalam masyarakat keilmuan dan HAKI (Hak atas kekayaan Intelektual).
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran atas etika keilmuan dalam laporan saya ini, atau ada klaim terhadap keaslian karya saya ini.



   Bandung, 31  Oktober 2018
   Yang membuat pernyataan



   MUHAMAD YOGI, S.Pd.
                                                                                       NIM. 1708805






LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PPL PPG INI YANG DIBUAT OLEH :

MUHAMAD YOGI, S.Pd.
1708805

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

TELAH DIBACA DAN DISETUJUI SEBAGAI KELENGKAPAN UNTUK MELAKSANAKAN UJI KINERJA
PADA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL PPG SM-3T)
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA





Dosen Pembimbing,                                               Guru Pamong,






Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed.                                   Dra. Hj. Nyi. Rd. Dewi Kurniaty
NIP. 19630820 198803 1 001                                NIP. 19610927 198903 1 002




                                                     Mengetahui,

Ketua Departemen                                                  Kepala SMA Negeri 7 Bandung
Pendidikan Kewarganegaraan







Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed.                                     Drs. H. Rodyana, M.M.
NIP. 19630820 198803 1 001                                  NIP. 19610927198903 1 002





KATA PENGANTAR

            Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Individu Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Profesi Guru (PPL PPG) ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah atas Guru peradaban, Nabi Muhammad SAW.
            Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Profesi Guru (PPL PPG) pasca SM-3T yang diselenggarakan oleh pihak UPI dalam hal ini Departemen Pendidikan Kewarganeganaan, dan  P2JK Universitas Pendidikan Indonesia.
             Laporan ini merupakan hasil pengamatan, orientasi, dan adaptasi selama pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Profesi Guru (PPL PPG) di SMA Negeri 7 Bandung. Laporan ini berisi tentang berbagai kegiatan yang dilakukan dan berbagai permasalahan yang dialami praktikan selama mengikuti PPL PPG, faktor penyebab permasalahan, dan upaya penanggulangan permasalahan tersebut.
            Peraktikan mendapatkan banyak pengalaman dalam pelaksanaan PPL PPG ini berupa nasehat, bimbingan, ide, dan ilmu yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, praktikan ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Yth :
1.        Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan seijin-Nya praktikan dapat melaksanakan dan menyelesaikan PPL PPG Pasca SM-3T di SMA Negeri 7 Bandung.
2.        Dr. H. Toto Ruhimat, M.Pd. selaku Kepala Divisi Pendidikan Profesi dan Jasa Keprofesian (P2JK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) beserta stafnya yang telah memberikan kesempatan kepada praktikkan untuk menggali ilmu dan pengalaman di SMA Negeri 7 Bandung.
3.        Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed selaku Dosen Pembimbing PPL PPG Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah membimbing praktikan selama PPL di SMA Negeri 7 Bandung.
4.        Drs. H. Rodyana, M.M. selaku Kepala SMA Negeri 7 Bandung yang telah memberikan kesempatan kepada praktikan untuk melaksanakan PPL PPG.
5.        R.R. Dyah Sri Andayani, S.Pd. selaku Wakil Kepala Urusan Kurikulum SMA Negeri 7 Bandung yang telah banyak membantu dan memberikan kemudahan dalam melaksanakan PPL PPG.
6.        Drs. Dede Darwadi selaku Koordinator Guru Pamong PPL PPG Pasca SM-3T SMA Negeri 7 Bandung.
7.        Dra. Hj. Nyi. Rd. Dewi Kurniaty selaku Guru Pamong PPL PPG Pasca SM-3T Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah membimbing, memberi banyak ilmu yang bermanfaat kepada praktikan, mengevaluasi dan memberikan petunjuk serta berbagai pengalaman mengajar kepada praktikan selama pelaksanaan PPL PPG khususnya pada proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang berlangsung di SMA Negeri 7 Bandung.
8.        Kasnawati, S.Pd. selaku Guru mata Pelajaran PPKn Kelas XI SMA Negeri 7 Bandung yang telah memberikan banyak bimbingan kepada praktikan.
9.        Seluruh Guru dan Staf Tata Usaha SMA Negeri 7 Bandung yang telah banyak membantu dan memberikan masukan ilmu kepada praktikan.
10.    Teman-teman PPL PPG Pasca SM-3T yang selalu memberikan saran dan bantuannya selama pelaksanaan PPL.
11.    Semua pihak yang telah membantu praktikan dalam menyelesaikan PPL PPG Pasca SM-3T yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
            Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan sebagai bahan masukan yang berharga bagi penulis untuk memperbaikinya dimasa yang akan datang.
                                                                                    Bandung, 31 Oktober 2018


                                                                                    MUHAMAD YOGI, S.Pd.
                                                                                    NIM. 1708805




DAFTAR ISI


LEMBAR PERNYATAAN..............................................................................................   ii
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .....................................................................................................  iv
DAFTAR ISI .....................................................................................................................  vi

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................   1
1.1.  Latar Belakang.................................................................................................   1
1.2.  Tujuan ..............................................................................................................   3
1.3.  Manfaat ...........................................................................................................   5

BAB II DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN PROSES DAN HASIL KEGIAT AN PPL        7
2.1.    Deskripsi Kegiatan PPL ..................................................................................  7
a.    Observasi ....................................................................................................  7
b.    Proses pengembangan perangkat pembelajaran (RPP, Bahan Ajar, Media/sumber belajar dan alat evaluasi) pada PPL PPG ......................................................................  7
c.    Proses latihan membuat RPP dan penampilan mengajar ............................  8
d.   Proses latihan Non Mengajar..................................................................... 10
e.    Proses pembimbingan ...............................................................................  12
f.     Proses pemahaman lingkungan fisik dan sosial sekolah ...........................  14
2.2.       Pembahasan hasil kegiatan PPL dan permasalahan kegiatan PPL................. 15

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................  23
3.1.       Kesimpulan ...................................................................................................  23
3.2.       Rekomendasi .................................................................................................  24
Lampiran-Lampiran ............................................................................................
-       Surat Keterangan ...........................................................................................
-       Perangkat Pembelajaran ................................................................................
-       Hasil Nilai Peserta Didik ...............................................................................
-       Topik-topik (produk/model hasil karya peserta didik ...................................
-       Dokumentasi .................................................................................................





BAB I
PENDAHULUAN
1.1.       Latarbelakang
                Pasal 31 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen, menyatakan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Untuk mewujudkan  amanat, cita-cita serta tujuan dari bangsa Indonesia  tersebut, Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan, antara lain Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
            Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan wilayah yang sangat luas dan heterogen baik secara geografis maupun sosiokultural, memiliki berbagai permasalahan pendidikan, terutama pada daerah yang tergolong terdepan, terluar, dan tertinggal (daerah 3T). Permasalahan pendidikan di daerah 3T antara lain masalah kekurangan jumlah guru (shortage), distribusi guru tidak seimbang (unbalanced distribution), kualifikasi guru di bawah standar (under qualification), kompetensi guru yang masih rendah (low competencies), serta ketidaksesuaian antara kualifikasi pendidikan dan bidang yang diampu (mismatched). Permasalahan lainnya adalah angka putus sekolah yang masih relatif tinggi, angka partisipasi sekolah yang rendah, sarana prasarana yang belum memadai, dan infrastruktur untuk kemudahan akses pendidikan yang terbatas.
            Sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, daerah 3T perlu diperhatikan, dikelola secara khusus dan sungguh-sungguh, terutama dalam mengatasi permasalahan-permasalahan pendidikan, agar daerah 3T dapat maju bersama dan sejajar dengan daerah lain. Oleh karena itu, Kementerian Riset,


Teknologi dan Pendidikan Tinggi menaruh perhatian khusus terhadap daerah 3T, mengingat daerah ini memiliki peran strategis dalam memperkokoh ketahanan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
            Dalam rangka percepatan pembangunan pendidikan di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal , Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi mengembangkan program, salah satunya adalah Program Pendidikan Profesi Guru bagi Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (PPG SM-3T). Program tersebut merupakan salah satu jawaban untuk mengatasi berbagai permasalahan pendidikan di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
            Para alumni Peserta Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM- 3T) yang telah tuntas melaksanakan program selama satu tahun, berhak mendapatkan beasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang diberikan oleh pemerintah melalui Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi selama dua semester. Setiap peserta PPG akan mengikuti kegiatan akademik berupa workshop dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) serta pendidikan berasrama.
            Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) merupakan Amanat UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dimana Pemerintah mengembangkan sistem pendidikan guru berasrama di LPTK. Pendidikan Profesi Guru dilaksanakan dengan tujuan membentuk peserta menjadi guru yang memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan,profesional. Secara spesifik tujuan PPG dijabarkan dalam Permendikbud Nomor 87 Tahun 2013 (sebagai pengganti atas Permendiknas Nomor 8 Tahun 2009) yaitu menghasilkan calon guru yang memiliki kompetensi dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran, menindaklanjuti hasil penilaian, melakukan pembimbingan, dan pelatihan peserta didik serta melakukan penelitian, dan mampu mengembangkan profesionalisme secara berkelanjutan.
Penyelenggara  PPG adalah LPTK yang ditunjuk  (ditugasi) oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan  Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa), Kemenristekdikti. Adapun LPTK penyelenggara Program PPG Pasca SM-3T Angkatan VI Tahun 2018 berjumlah 23 LPTK dengan jumlah total sekitar 3000 peserta.  Para peserta dituntut untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang diagendakan dalam program PPG baik kegiatan akademik maupun pendidikan berasrama. Dalam kegiatan akademik, peserta diharuskan mengikuti workshop Subject Specific Pedagogy (SSP) yang bertujuan mempersiapkan peserta merancang kegiatan pembelajaran. Hasil dari kegiatan workshop ialah silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar, media pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan perangkat pembelajaran. Usai melaksanakan workshop selama satu semester, peserta PPG kemudian terjun ke lapangan untuk melaksanakan Program Pengalaman Lapangan ke sekolah-sekolah yang telah ditentukan.
            PPL-PPG merupakan kesempatan bagi setiap peserta PPG Pasca SM-3T  (praktikan) untuk mengaplikasikan segala ilmu pengetahuan atau pun keterampilan yang telah diperoleh selama workshop. Pengalaman selama melakukan PPL dengan mengajar di kelas maupun berpartisipasi dalam berbagai tugas kependidikan di sekolah diharapkan dapat semakin meningkatkan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional praktikan. Demi mensukseskan pelaksanaan PPL-PPG, setiap praktikan dibimbing oleh seorang dosen pembimbing serta guru pamong yang kualifikasinya sudah termasuk guru profesional. Dengan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing serta guru pamong, diharapkan praktikan dapat mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi selama melakukan praktik di sekolah.
1.2.       Tujuan
            Tujuan umum dari penyelenggaraan PPL PPG adalah menyediakan pengalaman belajar dalam konteks pekerjaan profesi pendidik, baik hard skills maupun soft skills, mahasiswa atau peserta PPL-PPG memiliki pengalaman nyata dan kontekstual dalam menerapkan perangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi akademik, untuk menampilkan diri sebagai pendidik profesional secara utuh yang mampu mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan. (Panduan PPL PPG Pasca SM-3T dan Parajabatan , hlm. 2018: 6)
            Secara operasional tujuan PPL-PPG adalah untuk menumbuhkembangkan dan mempertajam kemampuan guru yang profesional  dalam  melaksanakan pembelajaran yang mendidik sesuai karakteristik bidang studi atau mata pelajaran masing-masing serta mampu :
1.        Menerapkan kompetensi profesional merencanakan pembelajaran sesuai karakteristik bidang studi dalam setting otentik dan kurikulum yang berlaku.
2.        Menerapkan pengembangan bahan ajar sesuai kurikulum dan perkembangan IPTEKS.
3.        Melaksanakan pembelajaran dalam setting otentik dan mengembangkan pembelajaran dalam konteks pembelajaran HOTS (higer order thinking skills), inovatif dan kreatif sesuai tingkat perkembangan dan potensi peserta didik.
4.        Menerapkan kemampuan mengelola kelas dalam menunbuhkembangkan motivasi
5.        Menilai proses dan hasil pembelajaran.
6.        Melakukan perbaikan pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan potensi peserta didik.
7.        Mendalami karakteristik peserta didik dalam rangka memotivasi belajaranya.
8.        Mengidentifikasi permasalahan yang menghambat proses pembelajaran di kelas dan mengatasinya secara konsepsional, baik individual maupun kelompok.
9.        Menerapkan pembelajaran inovatif yang bertolak dari permasalahan pembelajaran.
10.    Menindaklanjuti hasil penilaian dengan melakukan pembimbingan dan pelatihan bagi peserta didik.
11.    Melakukan penelitian dan pengembangan pembelajaran bidang studi.
12.    Melakukan pemantapan kemampuan profesional guru secara berkelanjutan dalam rangka mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (hinger order thingking skills).
13.    Melakukan perbaikan dan pengayaan pembelajaran bagi peserta didik yang membutuhkan.
14.    Mendalami kegiatan non-mengajar, meliputi: manajemen pendidikan sekolah, kultur sekolah, kegiatan ektrakurikuler, layanan bimbingan dan konseling bagi peserta didik.

1.3.            Manfaat
            Manfaat pelaksaan PPL-PPG ini membentuk profesionalisme bagi para peserta Pendidikan Profesi Guru, dengan mengembangkan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Selain diharapkan dapat membentuk profesionalisme bagi peserta PPL PPG, juga diharapkan mampu menjadi pengalaman belajar dalam mengembangkan solusi dalam masalah belajar siswa dengan penemuan-penemuan bahkan kendala dalam proses pembelajaran. Tindak lanjut dari penemuan permasalahan tersebut, dapat dijadikan sebagai penyusunan rencana dan penelitian tindakan kelas sebagai salah satu cara mengembangkan profesionalitas guru, dan berkelanjutan.
            Manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan PPL-PPG secara rinci dapat diuraikan antara lain sebagai berikut:
1.      Manfaat Bagi Praktikkan.
a.       Dapat lebih memahami realita kondisi faktual pendidikan saat ini sehingga dapat melakukan refleksi berbagai solusi yang diperlukan untuk kemajuan pendidikan.
b.      Dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu serta pengetahuan yang diperoleh selama workshop.
c.       Dapat melihat dan merasakan fisik dan psikologis dari proses pendidikan di suatu lembaga pendidikan baik berupa hubungan dengan peserta didik, hubungan dengan rekan pendidik dan tenaga kependidikan, serta hubungan dengan lingkungan sekolah.
2.      Manfaat Bagi Sekolah
a.       Memberikan masukan kepada sekolah atas hal-hal atau ide-ide baru dalam pengembangan proses pendidikan di sekolah, baik di dalam kelas, maupun di luar kelas.
b.      Mempererat kerjasama antara sekolah dengan lembaga pendidikan tinggi yang bersangkutan yang bermanfaat bagi para lulusannya kelak.
3.      Manfaat bagi Universitas Pendidikan Indonesia
a.       Memperoleh masukan tentang kasus pendidikan yang dipakai sebagai bahan penelitian.
b.       Memperluas dan meningkatkan jaringan kerja sama dengan sekolah-sekolah mitra.
c.       Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan PPL-PPG, sehingga kurikulum dan metode yang dipakai dapat disesuaikan dengan tuntutan yang ada di lapangan.









BAB II
DESKRIPSI PEMBAHASAN PROSES DAN HASIL KEGIATAN

2.1.  Deskripsi Kegiatan PPL
a. Observasi
      Sebelum melaksanakan praktek mengajar, dilakukan terlebih dahulu observasi terhadap kondisi sekolah. Pelaksanaan observasi di mulai sejak tanggal 16 – 21 Juli 2018. Observasi dilakukan agar praktikan mengetahui kondisi sekolah yang meliputi lingkungan fisik maupun lingkungan sosialnya.
      Pada pelaksanaan observasi, penulis diajak oleh guru pamong untuk melihat beliau melakukan kegiatan pembelajaran di kelas X MIPA-5, XI MIPA-6 dan XII MIPA-1. Untuk kelas X praktikan diampu oleh ibu Dra. Hj. Nyi. Rd. Dewi Kurniaty, untuk kelas XI praktikan diampu oleh Ibu Kasnawati, S.Pd dan untuk kelas XII praktikan diampu oleh bapak Drs. Dede Darwadi.  Hal itu dilakukan untuk memberikan gambaran kepada penulis tentang bagaimana proses pembelajaran yang biasa dilakukan di SMA Negeri 7 Bandung.

b. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran
      Seorang praktikan diwajibkan untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebelum melaksanakan penampilan di lapangan. Perencanaan akan membantu pendidik untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
      Dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang baik, diperlukan proses analisis yang cukup panjang dan berkesinambungan. Dibantu dengan bimbingan dosen pembimbing akademik dan guru pamong sehingga menghasilkan perangkat pembelajaran yang komprehensif dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Proses pengembangan perangkat pembelajaran dilakukan melalui:
1)      Menganalisis standar isi dan standar kompetensi kelulusan
2)      Analisis kurikulum dan silabus yang dikembangkan oleh sekolah dengan mengacu pada kurikulum yang berlaku (kurikulum 2013 yang telah direvisi)
3)      Menyusun materi-materi esensial yang harus dikuasai oleh peserta didik dengan berusaha mengaitkannya kepada isu-isu kontekstual


4)      Menyiapkan media pembelajarn untuk mempermudah pemahaman peserta didik terhadap materi yang diajarkan
5)      Menyusun dan membuat Rencana Pelaksaan Pembelajaran dengan mengacu pada materi, metode dan media yang telah dibuat sebelumnya dengan bantuan bimbingan dosen pembimbing dan guru pamong
6)      Pengembangan bahan ajar dari materi esensial yang telah ditentukan
7)      Memberikan evaluasi pembelajaran
8)      Memberikan pembelajaran remedial untuk peningkatan kemampuan pemanaham peserta didik dalam kesulitan pembelajaran
9)      Melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan melihat permasalahan yang timbul pada peserta didik

C.    Proses Latihan Membuat RPP dan Penampilan Mengajar
1)   Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
            Penyusunan RPP merupakan suatu bagian terpenting dalam melaksanakan praktik lapangan. Dikatakan penting, karena RPP tersebut merupakan acuan atau skenario yang harus dilalui tahap demi tahap dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik. Dalam praktik lapangan di SMA Negeri 7 Bandung, praktikan mengajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas X MIPA-1, X MIPA-5 , X IPS-1, XI MIPA 4, XI MIPA-5, XI MIPA-6 dan  XII MIPA-1 serta XII IPS-2  dengan menggunakan Kurikulum 2013 Edisi revisi 2017 dan untuk kelas XII Edisi Revisi 2018.
             Untuk peserta PPL Pendidikan Profesi Guru ini proses latihan pembuatan RPP ini telah dilakukan pada saat workshop, tetapi juga dilakukan penyesuaian dengan ketentuan yang berlaku di sekolah. Selain itu RPP dibuat dengan bimbingan dan pengawasan guru pamong.
Adapun keuntungan yang diperoleh dari pembuatan RPP adalah sebagai berikut:
a.     Praktikan akan lebih percaya diri dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik, karena telah dipersiapkan sebelumnya.
b.   Praktikan dapat menyampaikan materi pembelajaran dengan alur yang telah direncanakan.
c.    Praktikan dapat menggunakan RPP tersebut untuk mengatur durasi penyampaian materi pembelajaran

2)      Proses Penampilan Mengajar
      Tugas seorang guru bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran saja (transfer of knowledge), lebih dari itu, seorang guru harus bisa memotivasi dan menginspirasi peserta didiknya .
 Penilaian juga dilangsungkan sesuai format yang telah diberikan oleh pihak universitas. Beberapa hal yang termasuk kedalam penilaian penampilan mengajar, antara lain:
a)      Kemampuan membuka pelajaran
b)      Sikap praktikan dalam proses pembelajaran
c)      Penguasaan materi pembelajaran
d)     Implementasi langkah-langkah pembelajaran (skenario)
e)      Penggunaan media pembelajaran
f)       Evaluasi
g)      Kemampuan menutup pembelajaran
      Pada pelaksanaan PPL Pendidikan Profesi Guru di SMA Negeri 7 Bandung, praktikan diberikan tanggung jawab untuk melakukan pembelajaran di kelas X MIPA-1, X MIPA-5 , X IPS-1, XI MIPA 4, XI MIPA-5, XI MIPA-6 dan  XII MIPA-1 serta XII IPS-2  Setiap kelas memiliki jam pembelajaran masing-masing 2 jam pelajaran (2 X 45 menit) dalam seminggu. Jadwal mengajar praktikan, dapat dilihat pada tabel berikut ini :




Tabel 1.1. Jadwal Mengajar Praktikan
No
Hari
Jam Ke-
Kelas

1



Selasa
1-2
XI MIPA-6
5-6
XI MIPA-4
9-10
XI MIPA-5



2

Kamis

5-6
XII MIPA-1
7-8
XII IPS-2



3

Jum’at
1-2
X IPS-1
3-4
X MIPA-5
5-6
X MIPA-1



Setiap kelas tentu memilki karakteristik yang berbeda-beda dalam KBM. Hal ini berdampak pada proses penampilan mengajar di kelas/lapangan. Terdapat berbagai permasalahan yang dialami oleh praktikan karena dalam proses ini praktikan langsung berinteraksi dengan peserta didik yang memiliki banyak sekali keunikan dan perbedaan.
d.      Proses Latihan Non Mengajar
      Salah satu tujuan PPL Kependidikan adalah menimba ilmu dan mendapatkan pengalaman kependidikan sebanyak-banyaknya di lapangan secara faktual, sebagai cara terbentuknya tenaga pendidik yang profesional. Ilmu dan pengalaman yang ingin didapat tidak hanya dari pengalaman mengajar saja tetapi juga kegiatan lain diluar mengajar. Proses latihan non mengajar dilakukan untuk membantu sosialisasi peserta PPL dengan guru maupun dengan staf sekolah. Sehingga dalam hal ini praktikan turut dalam beberapa kegiatan yang dilaksakan sekolah, antara lain :



1.      Upacara Bendera
     Setiap hari Senin pagi pukul 06.45 WIB sampai dengan pukul 07.30 WIB di SMA Negeri 7 Bandung upacara bendera dilaksanakan yang wajib dihadiri oleh peserta PPL Pendidikan Profesi Guru. Secara umum tidak ada masalah yang berarti selama pelaksanaan upacara bendera. Selama pelaksanaannya praktikan selalu hadir mengikuti upacara bendera hari Senin.
2.      Piket KBM
     Piket KBM merupakan kegiatan di luar mengajar yang wajib dilakukan oleh seluruh praktikan PPL Pendidikan Profesi Guru di SMA Negeri 7 Bandung. Kegiatan piket ini dilaksanakan secara bergilir dengan peserta PPL PPG lainnya dan bersifat tetap seminggu sekali yang disesuaikan dengan jadwal mengajar yang kosong. Dalam melaksanakan kegiatan piket setiap minggunya bergantian dalam melaksanakan kegiatan piketnya. Adapun jadwal piket KBM praktikan yaitu setiap hari Senin.
3.        Piket Perpustakaan
            Sama halnya dengan piket KBM piket perpustakaan dilaksanakan satu kali dalam seminggu hanya piket perpustakaan ini waktunya tidak seperti Piket KBM dari pagi sampai dengan selesai akan tetapi disela-sela waktu luang praktikan. Adapun jadwal praktikan untuk piket perpustakaan yaitu hari Selasa pukul 08-30 s.d. 10.00 WIB.
4.        Piket Bimbingan dan Konseling
     Jadwal praktikan untuk piket BK dilaksanakan pada hari Kamis dimulai pukul 07.00-10.00. Sama halnya dengan piket perpustakaan piket BK tidak dilaksankan dalam waktu penuh 1 hari akan tetapi disela-sela waktu luang praktikan dan piket BK juga bersifat dinamis/ fleksibel bisa dilaksanakan praktikan kapan saja asalkan ada waktu luang yang kosong.
5.      Ekstrakurikuler
     Kegiatan ekstrakulikuler yang dilakukan di SMA Negeri 7 Bandung sangat beragam baik dibidang seni, olahraga, musik, bahkan keagamaan. Sehingga kegiatan ekstrakulikuler ini dapat menjadi wadah peserta didik dalam mengembangkan minat dan bakatnya selain dibidang akademik. Kegiatan ekstrakulikuler banyak dilaksanakan setelah kegiatan KBM selesai. Adapun kegiatan ekstrakulikuler yang diikuti praktikan adalah Pramuka, praktikan dipercaya oleh pihak SMA Negeri 7 Bandung untuk menjadi Pembina Pramuka. Kegiatan Pramuka ini dilaksanakan setiap hari Selasa pukul 14.30-16.00 WIB.
6.      Berpartisipasi dalam Kegiatan yang Dilaksanakan Oleh SMA Negeri 7 Bandung
     Selama melaksanakan PPL Pendidikan Profesi Guru di SMA Negeri 7 Bandung, praktikan juga ikut berpartisipsi dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh SMA Negeri 7  Bandung. Adapun kegiatan-kegiatan yang dimaksud antara lain:
a)      Pengajian Rutin IKA Alumni SMA Negeri 7 Bandung
b)      Sholat Dhuha Bersama
c)      Kurban Bersama SMA Negeri 7 Bandung
d)     IHT SMA Negeri 7 Bandung

e.       Proses Bimbingan
            Kegiatan PPL Pendidikan Profesi Guru ini merupakan hal yang baru dilakukan oleh praktikan sehingga kegiatan bimbingan ini merupakan hal yang sangat penting dilakukan para praktikan dalam rangka mengetahui sejauh mana kegiatan PPL Pendidikan Profesi Guru yang dilaksanakannya. Dalam proses pelaksanaan PPL Pendidikan Profesi Guru membutuhkan banyak bantuan, bimbingan, dan arahan dari semua pihak khususnya oleh guru pamong dan dosen pembimbing. Adapun tujuan dari adanya bimbingan selama kegiatan PPL Pendidikan Profesi Guru ini adalah untuk mencari penyelesaian dari segala macam kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh praktikan.
1.      Bimbingan dengan Guru Pamong (Supervisor Lapangan)
            Guru pamong memiliki peran penting bagi praktikan, mulai dari sebelum melaksanakan proses pembelajaran sampai refleksi setelah melakukan proses pembelajaran. Dalam pelaksanaan bimbingan dilakukan baik secara formal maupun non formal. Guru pamong selalu memberikan pengarahan kepada praktikan sebelum mengajar dan ikut masuk kedalam kelas.
            Bimbingan dengan pendidik pamong PPL Pendidikan Profesi Guru meliputi:
a.       Pemberian saran atau masukan mengenai penampilan di kelas.
b.      Konsultasi mengenai materi yang akan disampaikan.
c.       Konsultasi tentang tugas dan ulangan yang diberikan kepada peserta didik.
d.      Bimbingan pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran.
e.       Konsultasi kendala yang dialami dalam proses belajar mengajar
f.       Kelengkapan dan pembuatan administrasi
g.      Refleksi setelah proses pembelajaran dalam proses bimbingan dan konsultasi dengan guru pamong dirasakan tidak ada kendala karena guru pamong PPL Pendidikan Profesi Guru yang bersangkutan selalu memperhatikan kegiatan PPL Pendidikan Profesi Guru sehingga konsultasi yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan praktikan dapat dilakukan secara lancar.

2.      Bimbingan dengan Dosen Pembimbing PPL PPG (Supervisor Universitas)
            Dosen pembimbing yang membimbing praktikan selama kegiatan PPL Pendidikan Profesi Guru adalah Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed. Beliau adalah Dosen sekaligus  Ketua Departemen Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS UPI. Walaupun begitu beliau aktif memonitor perkembangan kami melalui komunikasi via telpon atau Whatsapp untuk menanyakan kendala-kendala apa saja yang dihadapi di sekolah serta progres dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang kami lakukan.
            Dalam proses bimbingan, dosen pembimbing akademik membantu praktikan dalam hal, antara lain:
a.       Memonitor aktivitas praktikan sehingga dapat terlaksana dengan baik
b.      Memberi masukan dalam kegiatan pembelajaran
c.       Merefleksi kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan praktikan
d.      Membantu dalam tugas akhir PPL yaitu penelitian tindakan kelas

f.       Proses Pemahaman Lingkungan Fisik dan Sosial Sekolah
            Sekolah sebagai mitra pelaksaan PPL Pendidikan Profesi Guru telah memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh program studi dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). SMA Negeri 7 Bandung yang merupakan salah satu sekolah mitra yang dipercaya oleh program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan tentunya sudah memiliki empat pengembangan karakteristik, yaitu fokus pada mutu pembelajaran peserta didik, mendukung peraktek professional, mendukung terhadap pendidikan professional yang memiliki komitmen terhadap program induksi guru yang berkualitas tinggi, dan mendukung inquiri berbagai pembelajaran yang mendidik.
            SMA Negeri 7 Bandung merupakan salah satu sekolah yang memiliki banyak penghargaan baik dibidang akademik maupun non akademik. Bukan hanya dikenal sebagai sekolah ramah anak, sekolah SMA Negeri 7 Bandung juga merupakan salah satu sekolah berbasis digital. Fisik sekolah yang memang terpelihara dengan baik serta lingkungan yang bersih dan indah menambah kenyamanan sekolah. Dibeberapa sudut sekolah terdapat gazebo yang bisa digunakan untuk belajar bersama atau hanya untuk bersantai pada jam istirahat. Dengan lingkungan yang bersih dan indah pula membuat lingkungan sosial juga nyaman.


2.2.  Pembahasan Hasil Kegiatan PPL dan Permasalahan Kegiatan PPL
     Dalam perjalanannya kegiatan PPL PPG ini tidak terlepas dari permasalahan yang terjadi baik dalam proses mengajar, non mengajar maupun dalam kegiatan bimbingan. Beberapa permasalahan yang muncul dan harus dihadapi oleh praktikan seperti dibawah ini.

a.        Permasalahan Yang Muncul
1.        Proses Kegiatan di dalam Kelas
Kesulitan atau permasalah yang muncul dalam proses kegiatan di dalam kelas baik dalam permasalahan melakukan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sampai dengan penampilan. Beberapa permasalahan yang muncul, antara lain:
a)    Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
1)        Tujuan pembelajaran Praktikan merasa mendapat kesulitan ketika menentukan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dengan kondisi SMA Negeri 7 Bandung. Praktikan merasa selalu lebih menekankan tujuan pembelajaran pada aspek kognitif.
2)        Penentuan Indikator Kesulitan dalam menentuan indikator dari pengembangan kompetensi dasar. Dengan indikator yang ingin dicapai setelah pembelajaran berlangsung.
3)        Penggunaan metode pembelajaran yang cocok Penggunaan metode pembelajaran seringkali tidak cocok digunakan. Keterbatasan menganalisis situasi kelas, jam pelajaran, dan kondisi peserta didik.
4)        Media pembelajaran Kelemahan praktikan dalam menampilkan dan membuat media yang dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman belajar peserta didik agar maksimal
5)        Evaluasi Permasalahan pengaturan waktu yang seringkali menjadi tugas yang tertunda bagi praktikan, sehingga beberapa kali evaluasi pembelajaran tidak terlaksana sesuai dengan rencana Pelaksanaan pembelajaran yang sebelumnya telah dibuat.
b)   Penampilan
1)        Kemampuan membuka pelajaran, kesulitan dalam mengkondisikan kelas setelah pergantian jam pelajaran sebelumnya untuk mengembalikan peserta didik fokus untuk belajar.
2)        Sikap praktikan dalam proses pembelajaran praktikan kesulitan mengatasi peserta didik yang tidak memperhatikan proses pembelajaran (memainkan handphone) walaupun sudah seringkali ditegur.
3)        Implementasi langkah-langkah pembelajaran (scenario) Masih sering terjadi ketidaksesuaian antara Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) dengan yang terjadi didalam kelas. Dan seringkali kesulitan dalam pembagian waktu, sehingga masih banyak ketidaksesuaian dengan rencana yang telah dibuat.
4)        Penggunaan media pembelajaran, media yang digunakan seringkali kurang meningkatkan motivasi dan ketertarikan peserta didik untuk memahami materi
5)        Evaluasi Praktikan masih belum dapat membagi waktu dengan baik. Sehingga, seringkali tidak terlaksana. Dan bila terlaksana, banyak peserta didik yang mengeluh dilakukan kegiatan evaluasi tersebut karena waktu yang tersedia sedikit lagi.
6)        Kemampuan menutup pembelajaran Sebelum jam pelajaran selesai, dan guru belum menyampaikan refleksi dan informasi materi selanjutnya, sudah banyak peserta didik yang tidak kondusif. Sehingga informasi tidak tersampaikan dengan baik.



2.        Proses Kegiatan Non Mengajar
Tugas praktikan bukan hanya sebatas mengajar tetapi juga terdapat kegiatan non mengajar yang harus dilaksanakan. Beberapa masalah yang muncul dalam kegiatan non mengajar, antara lain:
a)        Upacara Bendera
Permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan upacara bendera adalah kehadiran praktikan yang tidak selalu lengkap. Baik terbentur tidak bisa hadir maupun diharuskan bimbingan dengan pembimbing akademik.
b)        Piket Banyaknya praktikan dalam PPL Pendidikan Profesi Guru maupun PPL S-1 Reguler  yang bertugas sehingga membuat tugas piket tidak dikerjakan dengan baik. Selain itu hambatan kurang pahaman praktikan dalam jobdesk piket KBM, perpustakaan, dan BK.
c)        Ekstrakurikuler Kendala yang dihadapi dalam keikut sertaan ekstrakurikuler adalah koordinasi dan komunikasi antara praktikan dengan guru Pembina Ektrakurikuler yang kurang baik serta bentroknya jadwal kegiatan ektrakulikuler dengan kegiatan di kampus dan asrama. Sehingga praktikan tidak bisa mengikuti banyak kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 7 Bandung, hanya Ekstrakurikuler Pramuka yang praktikan dapat ikuti sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

3.        Proses Bimbingan
Proses bimbingan dengan guru pamong tidak terdapat kendala, karena praktikan saat masuk kelas selalu ditemani dengan guru pamong. Sehingga tidak terdapat kendala. Permasalah yang muncul adalah kesulitan bimbingan dengan dosen pembimbing yang terbatas karena waktu antara praktikan dengan jadwal mengajar dosen pembimbing.



b.        Faktor Penyebab Masalah yang Dihadapi
1.        Proses Kegiatan di Dalam Kelas
Kesulitan atau permasalah yang muncul dalam proses kegiatan di dalam kelas baik dalam permasalahan melakukan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sampai dengan penampilan. Beberapa faktor yang menyebabkan permasalahan muncul, antara lain:
a)    Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
1)        Tujuan pembelajaran Kurangnya pengetahuan praktikan dalam menentukan tujuan pembelajaran yang baik dan tidak hanya terfokus pada aspek kognitif saja.
2)        Penentuan indikator Ketidakmampuan mengembangkan kompetensi dasar dan menentukan kata kerja operasional (KKO) yang tepat digunakan untuk mewakili tujuan yang ingin dicapai oleh guru setelah peserta didik mendapat pembelajaran.
3)        Penggunaan metode pembelajaran yang cocok Keterbatasan menganalisis situasi kelas, jam pelajaran, dan kondisi peserta didik merupakan faktor yang menyebabkan penggunaan metode tidak cocok digunakan di kelas tersebut.
4)        Media pembelajaran Penguasaan pemilihan media yang masih belum mumpuni menjadi faktor kurang meningkatnya motivasi dan ketertarikan peserta didik untuk memahami materi pembelajaran
5)        Evalusi Permasalahan pengaturan waktu yang menjadi kesulitan, faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah kelemahan dalam manajemen waktu.
b)   Penampilan
1)        Kemampuan membuka pelajaran Faktor penyebab permasalahan kondisi kelas saat membuka pelajaran adalah kurang tegas dan menguasai kelas dengan baik
2)        Sikap praktikan dalam proses pembelajaran Praktikan masih belum tegas dalam mengkondisikan peserta didik, masih belum tegasnya praktikan membuat peserta didik menjadi santai dan kurang sopan.
3)        Implementasi langkah-langkah pembelajaran (scenario) Faktor penyebab seringkali pembelajaran tidak sesuai dengan scenario dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran karena kurangnya manajemen waktu yang baik dr praktikan dan kondisi kelas yang berbeda dengan yang diharapkan
4)        Penggunaan media pembelajaran Praktikan kurang menggali dan memanfaatkan media yang ada dan dapat memotivasi peserta didik dalam setiap materinya.
5)        Evaluasi Praktikan masih sangat kurang dalam melakukan manajemen waktu untuk dapat melaksanakan kegiatan evaluasi.
6)        Kemampuan menutup pembelajaran Faktor penyebab dari permasalahan saat menutup pembelajaran adalah menarik perhatian peserta didik agar tetap focus pada saat penyampain infomasi sehingga dapat tersampaikan.

2.        Proses Kegiatan Non mengajar
Tugas praktikan bukan hanya sebatas mengajar tetapi juga terdapat kegiatan non mengajar yang harus dilaksanakan. Beberapa faktor penyebab masalah yang muncul dalam kegiatan non mengajar, antara lain:
a)    Upacara Bendera, faktor yang menyebabkan rendahnya kehadiran praktikan dalam upaca bendera adalah kurangnya kesadaran dan tanggung jawab dalam melakukan kegiatan non mengajar dan
b)   Piket, kurangnya kesadaran praktikan dalam melaksanakan tanggung jawab piket. Serta hambatan kurang pahaman praktikan dalam jobdesk piket KBM, perpustakaan, dan BK.
c)    Ekstrakurikuler,  faktor penyebab dari terkendalanya ekstrakulikuler adalah bentroknya jadwal kegiatan ektrakurikuler dengan kegiatan di kampus dan asrama. Sehingga praktikan banyak yang tidak bisa mengikutinya setiap minggu hanya kegiatan Pramuka yang praktikan dapat ikuti.

3.        Proses Bimbingan.
Permasalahan proses bimbingan kepada dosen pembimbing terhambat karena jadwal praktikan dan dosen pembimbing yang berbenturan. Sehingga seringkali tidak dapat bertemu untuk berkonsultasi mengenai proses PPL dan bimbingan Penelitian Tindakan Kelas praktikan di sekolah.

c.         Upaya Pemecahan masalah
1.        Proses Kegiatan di Dalam Kelas
Permasalahan yang timbul dan analisis penyebab timbulnya masalah tersebut, sehingga praktikan mencoba melakukan usaha untuk menanggulanginya. Adapun usaha yang dilakukan praktikan untuk menanggulangi masalah-masalah diatas, antara lain:
a)    Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
1)        Tujuan pembelajaran Meminta bantuan kepada guru pamong dalam bimbingan untuk menentukan tujuan pembelajaran yang meliputi semua aspek, baik kognitif, efektif dan psikomotorik.
2)        Penentuan indikator Dalam menentukan indikator praktikan juga meminta bimbingan dari guru pamong dan berdiskusi dengan teman dalam penggunaan KKO yang sesuai dengan kompetensi dasar
3)        Penggunaan metode pembelajaran yang cocok Masalah penggunaan metode pembelajaran yang cocok seringkali praktikan meminta pendapat dan berdiskusi dengan praktikan lain metode yang cocok dan mencari metode yang dapat meningkatkan motivasi siswa
4)        Media pembelajaran Menjadi guru kreatif dengan media yang ada untuk meningkatkan pemahaman peserta didik. Dan memanfaatkan media sekitar yang nyata.
5)        Evalusi Manajemen waktu yang dilakukan agar terlaksananya evaluasi yang telah dirancang dalam RPP dengan melakukan bimbingan dengan guru pamong dan juga belajar mengatur waktu dengan baik.
b)   Penampilan
1)        Kemampuan membuka pelajaran Praktikan untuk dapat membuat kondusif diawal pembelajaran dengan menayangkan video motivasi atau gambar-gambar motivasi. Sehingga peserta didik dengan sigap ingin melihat ataupun menonton video tersebut. Sehingga pembelajaran dapat segera dilakukan
2)        Sikap praktikan dalam proses pembelajaran Praktikan mencoba dalam pelaksanaan pembelajaran tegas dengan peraturan yang telah dibuat sebelumnya melalui kesepakatan kelas. Sehingga mengantisipasi permasalah sebelumnya.
3)        Implementasi langkah-langkah (scenario) pembelajaran Praktikan sangat berusaha agar pembelajaran disesuaikan dengan rancangan RPP yang sebelumnya sudah di diskusikan dengan guru pamong dengan membagi waktu dengan baik dan sesuai scenario pembelajaran
4)        Penggunaan media pembelajaran Praktikan memanfaatkan media yang ada, baik bersifat IT maupun dengan contoh langsung yang biasa dilihat peserta didik.
5)        Evaluasi Praktikan berusaha dalam pembagian waktu untuk tetap melaksanakan kegiatan evaluasi di akhir pembelajaran
6)        Kemampuan menutup pembelajaran Menarik perhatian peserta didik dengan tambahan suara yang lebih lantang agar peserta didik tetap memperhatikan informasi yang akan disampaikan, sehingga tidak adanya miss komunikasi pada saat pertemuan berikutnya.

2.        Proses Kegiatan Non mengajar
Beberapa usaha pemecahan masalah yang muncul dalam kegiatan non mengajar, antara lain:
a)    Upacara Bendera Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran praktikan lain adalah dengan memberikan saran dan teguran
b)   Piket Upaya untuk meningkatkan tanggung jawab praktikan dengan memberikan teguran dan untuk mengetahui jobdesk dari piket diadakan pembekalan dan evaluasi mengenai kegiatan piket yang telah dilakukan secara rutin.
c)    Ekstrakulikuler Menyesuaikan waktu ekstrakulikuler yang dapat diikuti dengan jadwal kegiatan kampus dan asrama. 3. Proses Bimbingan Dalam proses bimbingan dengan guru pamong dapat dilaksanakan kapan saja karena guru pamong senantiasa selalu mendampingi praktikan, sedangkan dengan dosen pembimbing praktikan pada saat tidak mengajar datang untuk bimbingan.

3.        Proses Bimbingan
Dalam proses bimbingan dengan guru pamong dapat dilaksanakan kapan saja karena guru pamong senantiasa selalu mendampingi praktikan, sedangkan dengan dosen pembimbing praktikan pada saat tidak mengajar datang untuk bimbingan.





BAB III
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1.       Simpulan
            Dalam perencanaan menyiapkan tenaga pendidik yang profesional serta dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan didunia kerja, dibutuhkan pendidik yang berkemampuan secara teoritis maupun praktek kependidikannya. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dalam Program Profesi Guru (PPG) yang dilakukan oleh Universitas Pendidikan Indonesia merupakan sarana yang tepat untuk melatih peserta Pendidikan Profesi Guru dalam pengembangan keterampilan mengajar dan mendidik. Dengan demikian peserta didik dapat melaksanakan dan mengembangkan teoriteori yang didapat selama menjalani workshop dalam perkuliahan.
Dalam pelaksanaan PPL, praktikan dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
a.         Pelaksanaan PPL merupakan bagian dari seluruh proses pembinaan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia sebagai calon pendidik dan profesi keguruan yang profesional.
b.        Pelaksanaan PPL mampu melibatkan mahasiswa kependidikan untuk menghadapi dunia kerja yang akan dihadapi nantinya.
c.         PPL memberikan manfaat dalam pembentukan dasar-dasar keguruan bagi calon tenaga pendidik yang profesional.
d.        Secara garis besar kesimpulan yang dapat praktikan dapatkan selama PPL yaitu bahwa seorang pendidik memiliki tanggung jawab moril yang cukup besar terhadap peserta didiknya.
e.         Kegiatan mengajar adalah kegiatan yang sulit dilakukan apabila kurang persiapan, baik persiapan fisik maupun mental, keilmuan kita serta membutuhkan wawasan luas dan keterampilan yang memadai agar semua tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Sehingga proses persiapan baik administrasi maupun yang lainya menduduki peran yang sangat penting


3.2.       Rekomendasi
a.    Untuk UPT PPL Universitas Pendidikan Indonesia
1)      Koordinasi Hubungan kerjasama antara P2JK Universitas Pendidikan Indonesia dengan pihak sekolah perlu ditingkatkan, agar terjadi saling pengertian antara kedua belah pihak..
2)      Memberikan pengarahan yang lebih komprehensif dan aplikatif kepada calon mahasiswa PPL agar lebih percaya diri ketika memasuki wilayah sekolah, khususnya di dalam kelas.
3)      Pihak PPL Universitas Pendidikan Indonesia hendaknya lebih memberikan perhatian terhadap masalah-masalah yang dialami praktikan selama Program PPL berlangsung.
4)      Memfasilitasi dosen pembimbing dan supervisor agar secara lebih intensif melakukan bimbingan dan monitoring kepada praktikan secara berkelanjutan.
5)      Memberikan penghargaan kepada pihak sekolah yang telah bekerja sama yang baik dengan P2JK Universitas Pendidikan Indonesia sehingga terjalin kerjasama yang lebih baik.

b.   Untuk Pihak Sekolah (SMA Negeri  7 Bandung)
1)      Memberikan pemahaman kepada Koordinator piket KBM, piket perpustakaan, dan piket BK tentang tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh praktikan saat piket di lini tugas yang bersangkutan.
2)      Memperbaiki koordinasi dengan guru-guru yang bertugas mengawasi kegiatan literasi agar ketika praktikan ditugaskan sebagai pengganti tidak terjadi salah paham.
3)      Meningkatkan kesadaran guru dan peserta didik mengenai pentingnya gerakan hemat energi karena beberapa kali praktikan mengajar di kelas di waktu siang lampu ruangan belum dimatikan.
4)      Meningkatkan komunikasi antara pihak sekolah dengan praktikan demi kelancaran proses pendidikan.
5)      Memberikan sosialisasi yang lebih rinci terkait apa yang harus dilaksanakan praktikan selama menjalani PPL
c.    Untuk Mahasiswa Praktikan yang Akan datang
            Persiapan dalam proses pembelajaran sangat menunjang keberhasilan pembelajaran yang efektif sehingga setiap peserta PPG yang melaksanakan PPL hendaklah selalu mempersiapkan diri sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung. Saya menghimbau bagi praktikan yang akan datang, yang harus di siapkan antara lain:
1)        Praktikan hendaknya mempersiapkan segala sesuatu dan membekali diri dalam segi penguasaan materi, penyusunan rencana pengajaran, penggunaan metode dan pendekatan, pengelolaan kelas dan sebagainya.
2)        Praktikan harus dapat beradaptasi dengan situasi dan kondisi sekolah agar lebih mudah dalam melaksanakan kegiatan Program PPL.
3)        Praktikan harus berpartisipasi dalam kegiatan sekolah dengan cara terlibat langsung pada aktivitas baik di dalam maupun di luar pengajaran yang berlangsung di sekolah.








DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. (2017). Panduan Pendidikan Profesi Guru Tahun 2017. Jakarta : Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2018). Panduan Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Profesi Guru Pasca SM-3T dan Pendidikan Profesi Guru Prajabatan Bersubsidi. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Posting Komentar untuk "Laporan PPL PPG SM-3T UPI Tahun 2018"