Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri: Konsep, Implementasi, dan Strategi Persiapan
TKA dirancang untuk mengukur kemampuan akademik siswa secara mendalam dan berfungsi sebagai indikator penting dalam seleksi masuk perguruan tinggi, khususnya melalui jalur prestasi seperti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Berbeda dengan UN yang bersifat wajib dan menentukan kelulusan, TKA bersifat opsional dan berfokus pada penilaian kemampuan berpikir kritis, literasi, numerasi, dan pemahaman konsep mata pelajaran.
Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap, detail, dan jelas tentang konsep TKA, tujuannya, materi yang diujikan, implementasi, tantangan, serta strategi persiapan bagi siswa yang ingin sukses dalam seleksi masuk perguruan tinggi negeri.
Konsep Tes Kemampuan Akademik (TKA)
TKA adalah tes standar nasional yang bertujuan memetakan kemampuan akademik siswa pada berbagai jenjang pendidikan, dengan fokus utama pada siswa SMA/SMK kelas 12 untuk seleksi masuk perguruan tinggi negeri.
Tes ini dirancang untuk memberikan data objektif tentang kemampuan siswa dalam literasi, numerasi, dan penalaran, yang relevan dengan kebutuhan pendidikan tinggi dan dunia kerja.
TKA diperkenalkan sebagai bagian dari reformasi pendidikan untuk menggantikan UN, yang dihapus pada 2021 melalui Surat Edaran Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021, karena dianggap terlalu berfokus pada hafalan dan memberikan tekanan psikologis pada siswa.
Prinsip Dasar
TKA berlandaskan beberapa prinsip utama:
Fleksibilitas: TKA bersifat opsional, sehingga siswa dapat memilih untuk mengikuti tes sesuai kesiapan akademik dan mental mereka.
Validitas dan Standar: TKA dirancang sebagai alat tes individual yang sahih dan terstandar untuk menilai kemampuan akademik siswa, terutama untuk keperluan seleksi masuk perguruan tinggi.
Berbasis Penalaran: Berbeda dengan UN yang berfokus pada penguasaan materi, TKA menekankan keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS), seperti analisis, sintesis, dan pemecahan masalah.
Relevansi dengan Jurusan: TKA memungkinkan siswa memilih mata pelajaran yang sesuai dengan jurusan atau program studi yang dituju, mendukung kebijakan penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa yang diberlakukan kembali pada 2025/2026.
Tujuan
Seleksi Masuk Perguruan Tinggi: Nilai TKA digunakan sebagai indikator utama dalam jalur SNBP dan jalur prestasi lainnya untuk masuk perguruan tinggi negeri (PTN) atau swasta (PTS).
Validasi Nilai Rapor: TKA berfungsi sebagai alat untuk memvalidasi nilai rapor siswa, mengurangi kecurigaan terhadap manipulasi nilai dan memastikan penilaian yang lebih objektif.
Pemetaan Kemampuan Akademik: Memberikan gambaran komprehensif tentang kemampuan literasi, numerasi, dan penalaran siswa untuk keperluan evaluasi pendidikan nasional.
Persiapan Dunia Kerja dan Pendidikan Global: Nilai TKA dapat digunakan sebagai portofolio akademik untuk mendaftar ke kampus luar negeri atau melamar beasiswa, seperti LPDP.
Landasan Kebijakan
TKA diatur dalam Peraturan Menteri yang akan diterbitkan Kemendikdasmen, sebagai bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka dan kebijakan penjurusan SMA.
Kebijakan ini juga didukung oleh koordinasi dengan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) untuk memastikan nilai TKA diakui sebagai indikator seleksi.
Komponen dan Materi TKA
TKA untuk jenjang SMA/SMK mencakup lima mata pelajaran, yang terdiri dari tiga mata pelajaran wajib dan dua mata pelajaran pilihan, disesuaikan dengan jurusan yang dipilih siswa (IPA, IPS, atau Bahasa).
Mata Pelajaran yang Diujikan
Mata Pelajaran Wajib:
Bahasa Indonesia: Mengukur kemampuan literasi, seperti pemahaman bacaan, analisis teks, dan penulisan.
Matematika: Menguji kemampuan numerasi, penalaran kuantitatif, dan pemecahan masalah matematis.
Bahasa Inggris: Mengukur kemampuan membaca, memahami, dan menerapkan bahasa Inggris dalam konteks akademik.
Mata Pelajaran Pilihan (dua pilihan sesuai jurusan):
Jurusan IPA:
Fisika
Kimia
Biologi
Jurusan IPS:
Geografi
Sejarah
Sosiologi
Ekonomi
Jurusan Bahasa:
Sastra Indonesia
Sastra Inggris
Antropologi (atau mata pelajaran lain yang relevan dengan program studi).
Format dan Jenis Soal
TKA menggunakan format soal berbasis HOTS, yang menguji:
Kemampuan Verbal: Pemahaman teks, analisis wacana, dan kosakata.
Kemampuan Numerik: Perhitungan, statistik, dan logika matematis.
Kemampuan Logika: Penalaran deduktif, induktif, dan analitis.
Pemahaman Konsep: Aplikasi teori dalam konteks nyata, seperti analisis kasus atau studi lapangan.
Soal TKA disusun oleh Kemendikdasmen untuk jenjang SMA/SMK, memastikan standar nasional yang konsisten. Tes ini kemungkinan akan dilakukan secara daring atau berbasis komputer, mirip dengan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebelumnya.
Perbedaan dengan UN
Sifat Tes: UN wajib dan menentukan kelulusan, sedangkan TKA opsional dan hanya untuk seleksi.
Fokus Penilaian: UN berorientasi pada hafalan, sedangkan TKA mengutamakan penalaran dan pemahaman konsep.
Jadwal: TKA untuk SMA/SMK diadakan pada November 2025, lebih awal dari UN, agar hasilnya dapat digunakan untuk seleksi masuk PTN.
Fleksibilitas: TKA memungkinkan pilihan mata pelajaran sesuai jurusan, sedangkan UN mencakup semua mata pelajaran utama.
Implementasi TKA dalam Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri
TKA menjadi salah satu indikator utama dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), yang menggantikan SNMPTN. Selain itu, nilai TKA juga dapat digunakan dalam seleksi mandiri beberapa PTN/PTS atau sebagai portofolio untuk beasiswa dan pendaftaran kampus luar negeri.
1. Peran dalam SNBP
Validasi Nilai Rapor: TKA digunakan untuk memverifikasi nilai rapor siswa, memastikan bahwa prestasi akademik yang dilaporkan sesuai dengan kemampuan aktual.
Penilaian Kompetensi: Nilai TKA memberikan bobot signifikan dalam penilaian SNBP, terutama untuk mata pelajaran yang relevan dengan program studi yang dipilih.
Korelasi dengan Program Studi: Siswa harus memilih mata pelajaran TKA yang sesuai dengan jurusan kuliah untuk meningkatkan peluang diterima. Misalnya, calon mahasiswa kedokteran harus memilih Biologi dan Kimia.
2. Jadwal Pelaksanaan
SMA/SMK: November 2025, untuk memberikan waktu bagi PTN memproses hasil sebelum penerimaan mahasiswa baru.
SD dan SMP: Februari-Maret 2026, untuk seleksi masuk jenjang berikutnya, meskipun tidak wajib.
Sosialisasi TKA dimulai sejak Agustus 2025 untuk memastikan siswa memahami kisi-kisi dan memilih mata pelajaran yang sesuai.
3. Penyelenggaraan
Penyelenggara: Kemendikdasmen untuk jenjang SMA/SMK, dengan soal disusun oleh Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP).
Metode: Tes kemungkinan dilakukan secara daring melalui platform berbasis komputer, dengan petunjuk teknis dikirim dua hari sebelum pelaksanaan.
Frekuensi: Siswa hanya boleh mengikuti TKA sekali dalam rentang tiga bulan untuk menjaga integritas tes.
4. Penggunaan Nilai
SNBP: Nilai TKA menjadi komponen utama bersama nilai rapor dan prestasi non-akademik.
Seleksi Mandiri: Beberapa PTN, seperti Universitas Airlangga, mempertimbangkan TKA atau tes serupa dalam seleksi mandiri.
Portofolio Akademik: Nilai TKA dapat digunakan untuk mendaftar beasiswa (misalnya, LPDP) atau kampus luar negeri yang menerima tes serupa seperti SAT atau GRE.
Contoh Implementasi
Seorang siswa kelas 12 jurusan IPA ingin mendaftar ke Fakultas Kedokteran UI melalui SNBP. Ia mengikuti TKA pada November 2025, memilih mata pelajaran wajib (Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris) dan dua mata pelajaran pilihan (Biologi dan Kimia). Nilai TKA-nya menunjukkan skor tinggi di Biologi dan Kimia, yang divalidasi terhadap nilai rapor, sehingga meningkatkan peluangnya diterima di UI.
Tantangan Implementasi TKA
Meskipun menjanjikan, implementasi TKA menghadapi beberapa tantangan:
1. Sosialisasi dan Pemah.DEFAULT:aman
Banyak siswa, guru, dan orang tua belum memahami konsep TKA, perbedaannya dengan UN, atau cara mempersiapkannya.
Solusi: Kemendikdasmen perlu melakukan sosialisasi intensif mulai Agustus 2025 melalui sekolah, media sosial, dan platform seperti Ruangguru.
2. Infrastruktur Teknologi
Pelaksanaan TKA berbasis komputer membutuhkan akses internet dan perangkat yang memadai, yang mungkin terbatas di daerah terpencil.
Solusi: Menyediakan pusat tes di tingkat kabupaten/kota dan opsi tes berbasis kertas sebagai cadangan.
3. Kesiapan Siswa
Siswa yang terbiasa dengan pembelajaran hafalan mungkin kesulitan dengan soal HOTS pada TKA.
Solusi: Sekolah harus mengintegrasikan pembelajaran berbasis penalaran dalam Kurikulum Merdeka dan mengadakan tryout TKA.
4. Keadilan Akses
Siswa dari sekolah dengan sumber daya terbatas mungkin kurang kompetitif dibandingkan siswa dari sekolah favorit.
Solusi: Menyediakan bimbingan belajar gratis melalui platform Merdeka Mengajar dan program tryout nasional.
Strategi Persiapan TKA untuk Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri
Untuk sukses dalam TKA dan meningkatkan peluang masuk PTN impian, siswa perlu mempersiapkan diri secara strategis. Berikut adalah panduan lengkap:
1. Memahami Kisi-Kisi TKA
Pelajari format soal, jenis pertanyaan, dan bobot penilaian untuk setiap mata pelajaran. Kisi-kisi resmi akan dirilis oleh Kemendikdasmen melalui situs resmi atau platform seperti Ruangguru.
Contoh: Untuk Bahasa Indonesia, fokus pada analisis teks persuasi atau argumentasi; untuk Matematika, pelajari statistik dan probabilitas.
2. Memilih Mata Pelajaran yang Tepat
Pilih dua mata pelajaran pilihan yang sesuai dengan jurusan kuliah yang dituju. Misalnya, calon mahasiswa teknik memilih Fisika dan Kimia, sedangkan calon mahasiswa ekonomi memilih Ekonomi dan Geografi.
Konsultasikan dengan guru BK atau konselor untuk memastikan pilihan mata pelajaran mendukung tujuan akademik.
3. Mengikuti Tryout TKA
Ikuti simulasi TKA yang diselenggarakan oleh lembaga bimbingan belajar, seperti Ruangguru, yang menawarkan tryout premium mulai Mei 2025.
Tryout membantu siswa mengukur kemampuan, melatih manajemen waktu, dan membiasakan diri dengan format soal HOTS.
4. Meningkatkan Keterampilan HOTS
Latih kemampuan berpikir kritis dengan mengerjakan soal-soal analisis, seperti studi kasus atau soal logika.
Gunakan sumber belajar seperti buku latihan TKA, video tutorial di YouTube, atau aplikasi belajar seperti Quipper dan Zenius.
5. Membentuk Kelompok Belajar
Buat kelompok belajar dengan teman untuk mendiskusikan konsep sulit dan berlatih soal bersama. Diskusi kelompok meningkatkan pemahaman dan motivasi.
Contoh: Diskusikan strategi menyelesaikan soal penalaran matematika atau analisis teks Bahasa Inggris.
6. Mengelola Waktu dan Kesejahteraan
Susun jadwal belajar yang seimbang, misalnya 2 jam per hari untuk setiap mata pelajaran, dengan jeda untuk istirahat.
Gunakan teknik Pomodoro (belajar 25 menit, istirahat 5 menit) untuk menjaga fokus dan mencegah kelelahan.
Jaga kesehatan mental dengan tidur cukup, olahraga, dan konsultasi dengan konselor jika merasa stres.
Contoh Jadwal Persiapan (3 Bulan Sebelum TKA)
Bulan 1: Pelajari kisi-kisi, kuasai konsep dasar mata pelajaran wajib, dan pilih mata pelajaran pilihan.
Bulan 2: Latih soal HOTS, ikuti tryout pertama, dan identifikasi kelemahan.
Bulan 3: Tingkatkan skor tryout, perbaiki kelemahan, dan simulasikan kondisi tes sesungguhnya.
Dampak TKA pada Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri
TKA memiliki dampak signifikan pada sistem pendidikan dan seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia:
1. Peningkatan Keadilan Seleksi
Dengan TKA sebagai validasi nilai rapor, seleksi SNBP menjadi lebih objektif, mengurangi risiko manipulasi nilai.
Siswa dari sekolah kecil dengan nilai TKA tinggi memiliki peluang bersaing dengan siswa dari sekolah favorit.
2. Dorongan Pembelajaran Mendalam
Fokus pada HOTS mendorong guru dan siswa untuk mengadopsi pembelajaran yang berbasis pemahaman, bukan hafalan, sejalan dengan Kurikulum Merdeka.
3. Fleksibilitas bagi Siswa
Sifat opsional TKA memungkinkan siswa mengikuti tes sesuai kesiapan, mengurangi tekanan psikologis dibandingkan UN.
4. Relevansi dengan Kebutuhan Global
Nilai TKA yang diakui untuk pendaftaran kampus luar negeri atau beasiswa memperluas peluang siswa di kancah internasional.
5. Kontroversi dan Kritik
Beberapa pihak khawatir TKA dapat meningkatkan ketergantungan pada bimbingan belajar, meskipun Kemendikdasmen berupaya meminimalkan ini melalui sosialisasi dan tryout gratis.
Penjurusan kembali di SMA dapat membatasi fleksibilitas siswa dalam memilih jurusan kuliah, meskipun TKA memungkinkan pilihan mata pelajaran yang relevan.
Studi Kasus: Keberhasilan TKA dalam Seleksi
Seorang siswa SMA di Bandung, jurusan IPS, mengikuti TKA pada November 2025. Ia memilih Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, Ekonomi, dan Geografi sebagai mata pelajaran TKA. Dengan persiapan intensif melalui tryout Ruangguru dan kelompok belajar, ia memperoleh skor tinggi di Ekonomi dan Geografi.
Nilai TKA ini, dikombinasikan dengan nilai rapor yang konsisten, membuatnya diterima di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia melalui SNBP 2026. Kasus ini menunjukkan pentingnya persiapan strategis dan pemilihan mata pelajaran yang tepat.
Tes Kemampuan Akademik (TKA) adalah terobosan dalam sistem evaluasi pendidikan Indonesia, menggantikan Ujian Nasional dengan pendekatan yang lebih fleksibel, objektif, dan relevan.
Dengan fokus pada literasi, numerasi, dan penalaran, TKA menjadi indikator penting dalam seleksi masuk perguruan tinggi, khususnya melalui jalur SNBP, serta mendukung persiapan siswa untuk pendidikan global dan dunia kerja. Meskipun menghadapi tantangan seperti sosialisasi dan infrastruktur, TKA memiliki potensi untuk meningkatkan keadilan dan kualitas seleksi.
Untuk sukses, siswa perlu memahami kisi-kisi, memilih mata pelajaran yang sesuai, dan mempersiapkan diri dengan tryout, pembelajaran HOTS, dan manajemen waktu yang baik.
Dengan komitmen dari siswa, sekolah, dan pemerintah, TKA dapat menjadi jembatan menuju pendidikan tinggi yang lebih inklusif dan bermakna, mendukung visi “Indonesia Emas 2045”.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs resmi Kemendikdasmen atau ikuti tryout TKA di platform seperti Ruangguru dan flatform lainnya.
Sumber:
- Kemendikdasmen, “Tes Kemampuan Akademik (TKA) sebagai Pengganti Ujian Nasional”, 2025.
- Kompas.com, “Daftar Mata Pelajaran yang Diujikan di TKA untuk SD, SMP, dan SMA”, 6 Maret 2025.
- Detik.com, “Apa Itu Tes Kemampuan Akademik atau TKA yang Jadi Pengganti UN?”, 26 Februari 2025.
- Ruangguru.com, “Kenali Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang Akan Menggantikan UN!”, 27 Maret 2025.
- Edubrand.id, “TKA Bakal Jadi Instrumen Penilaian SNBP 2026”, 8 April 2025.
- Pojoksatu.id, “TKA Tidak Wajib Bagi Siswa, Tapi Jadi Syarat Masuk Perguruan Tinggi”, 17 April 2025.
- Ruangguru, “Tryout TKA 2025 Premium Ruangguru Dibuka”, X Post, 8 Mei 2025.
Posting Komentar untuk "Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri: Konsep, Implementasi, dan Strategi Persiapan"